Kawan, aku iri padamu 😭

Tepat 3 hari lalu, salah seorang kawan datang menghampiriku dan . . .
Si Kawan : Tik, kok aku ni aneh ya, sampe bisa netesin air mata pas denger ceramah ustad Abdul Somad
Saya : *cuma bisa senyum sambil natap ke arahnya
Si Kawan : Padahal keluargaku meninggal aja, nda ada aku sedih atau nangis, tapi ini sampe mewek dengar si ustad ceramah tentang Rasulullah *sambil nyetel solawat lewat youtub* dan ngusap air mata pake jilbabnya
Saya : *sama kayak adegan pertama, aku cuma bisa senyum doang sambil kembali natap si kawan, tapi kali ini mataku mulai berkaca-kaca

Singkat cerita...
Sepanjang hari setelah percakapan itu, aku mulai mikir nih
Mataku yang sempat ikut berkaca-kaca itu karena...

Keesokan harinya, aku beranikan diri tuk sampaikan ini pada si kawan
Saya : Hey aku iri padamu...
Si Kawan : Buat apa iri denganku ?
Saya : berkaitan dengan ceritamu kemarin *sambil senyum, tapi nda berani natap mukanye, takut mewek juga😫

...............
YA AKU IRI !
Aku iri ketika ia bisa menangis saat mendengar kisah tentangMu ya Rasul

Aku iri ketika hatinya luluh, bergetar, hingga kembali menangis saat mendengar solawat yang dilantunkan untukMu ya Rasul
_--------_---------_--------_
Aku iri karena aku takut hati ini mati yang hanya merespon 'biasa saja' saat mendengar namaMu dipuji😫😥😢, ya Rasul

Mengutip dari post laman (almanhaj.or.id)[1]
“Ada 3 perkara yang kalo perkara ada pada seseorang, ia bakal ngerasain manisnya iman, yaitu (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya; (2) Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah (sweet banget nih😂); (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.” [2]

Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Setiap kecintaan dan pengagungan kepada manusia hanya dibolehkan dalam rangka mengikuti kecintaan dan pengagungan kepada Allah. Seperti mencintai dan mengagungkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya ia adalah penyempurna kecintaan dan pengagungan kepada Rabb yang mengutusnya. Ummatnya mencintai beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena Allah telah memuliakannya. Maka kecintaan ini adalah karena Allah sebagai konsekuensi dalam mencintai Allah.” [3]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.
“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”[4]

Dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak membaca sholawat kepadaku.” Riwayat Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.

Baru nyadar euy, ternyata si kawan yang dateng 3 hari yang lalu itu, adalah bukti kalo Allah sayang
Allah mah emang Maha Baik
Semoga kita selalu dalam penjagaan-Nya
Semoga Allah jadikan kita hamba yang senantiasa peka sama kejutan/pelajaran/skenario yang Allah kasih ke kita
Semoga kita termasuk umat yang senantiasa dekat dengan Rasulullah dihari kiamat nanti...
Aamiin

Read more
[1] Anonim, 2012, Wajibnya Mencintai Dan Mengagungkan Nabi Muhammad. Wajibnya Mentaati Dan Meneladani Nabi, diakses pada 23 Nov 2018 pada link https://almanhaj.or.id/3220-wajibnya-mencintai-dan-mengagungkan-nabi-muhammad-wajibnya-mentaati-dan-meneladani-nabi.html
[2] HR. Al-Bukhari (no. 16), Muslim (no. 43 (67)), at-Tirmidzi (no. 2624), an-Nasa-i (VIII/96) dan Ibnu Majah (no. 4033), dari hadits Anas bin Malik Radhiyallahu anhu.
[3] Jalaa’ul Afhaam fii Fadhlish Shalaati was Salaam ‘alaa Muhammad Khairil Anaam (hal. 297-298), tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman.
[4] HR. Al-Baihaqi (III/249) dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, sanad hadits ini hasan. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 1407) oleh Syaikh al-Albani rahimahullah.

Comments