Kuy, kenali MAAG

“Maag” itu apa sih ?

Ternyata “maag” berasal dari bahasa Belanda yaitu “de maag” yang artinya lambung & setidaknya diketahui 2 tipe “maag” dalam kamus medis, yaitu gastritis & tukak peptik. 

Apa itu gastritis?
Pernah tau peradangan ? Atau kalo di istilah medis disebut inflamasi, yang berarti ada cedera dilambung sehingga terjadi pembengkakan. Nah kalo tukak peptik itu, penyakit yang lebih berat dari gastritis, karena ada luka dilambung.

Lalu apa penyebabnya?
Baaaaanyak banget faktor yang bisa nyebabin terjadinya gastritis, yaitu :
1. Konsumsi alkohol
2. Stress yang bisa memperparah kondisi maag
3. Efek penggunaan obat anti-inflamasi 
4. Infeksi bakteri H. pylori

Gejala yg ditimbulkan?
Mual, muntah, sakit perut, perut kembung, gangguan cerna, kehilangan selera makan, muntah darah, dll. 

Terus, obatnyaa apa ?
Pengatasan gastritis sangat bervariasi tergantung penyebab spesifiknya. Obat yang sering digunakan untuk atasi gastritis tahap ringan biasanya dengan antasida yang fungsinya untuk menetralisir asam lambung. Nah obat lainnya ada H2-antagonis, PPI, dll.

Perlu teman” ketahui, kalau seeeemua jenis obat yang masuk ke tubuh kita, akan dideteksi sebagai benda asing. Salah satunya kayak obat yang bakal menekan sekresi asam lambung (antasida), yang malah akan mempercepat rusaknya lapisan lambung. So, baiknya hindarkan diri kita dari penyakit dengan menjaga kesehatan tubuh. 

Dr. Hiromi Shinya, M.D. dalam bukunya, ngasih tips untuk cegah timbulnya gejala gastritis:
1. Kurangi merokok, alkohol, kopi
2. Hindari makan malam, maksimal kalo mau makan malem bisa 4-5 jam sebelum tidur
3. Hindari makanan yang menyebabkan iritasi lambung, kayak makanan pedas ataupun asam
4. Atur pola makan, bisa dengan konsumsi teh jahe+madu untuk kurangi gejala gastritis, nah kalo untuk bawang merah, bawang putih, seledri, & apel bisa menghentikan H. Pylori

Literatur :
https://zulliesikawati.wordpress.com/?s=maag
http://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-gastritis#1
http://www.medicinenet.com/gastritis/article.htm
Dr. Hiromi Shinya, M.D. dalam buku ‘The Miracle of Enzym’

Comments